Selasa, 10 Mei 2016

Dapodik Masih Belum Tepat Sasaran

Saya ingin memberitahukan yang saya tahu tentang Dapodik,tentunya saya sudah tidak asing lagi dengan dunia pendidikan,sudah sekitar 8tahun saya berkecimpung di dunia pendidikan,tentunya saya sudah tidak asing lagi dengan istilah dapodik. DAPODIK merupakan singkatan dari Data pokok pendidik, tapi menurut saya dapodik ini adalah sebuah aplikasi dari dinas pendidikan untuk mempermudah memasukan dan mengirimkan data seputar sekolah maupun yang ada di dalam sekolah itu sendiri (baik itu guru,murid,maupun sarana dan prasarana lainnya) melalui internet langsung ke Dinas Pendidikan Pusat.Nah disini kita bisa lihat,dengan adanya dapodik ini kita bisa mengirimkan data tentang sekolah kita kepada dinas pendidikan pusat tanpa harus pergi ke tempat tujuan yang sekiranya membutuhkan waktu berjam-jam.Kita tahu kan? kita berada di Negara Indonesia,negara yang luas dan kaya akan sumber daya alamnya...pastinya dinegara kita masih banyak terdapat daerah-daerah yang terpencil.Dari daerah terpencil ini bilamana kita akan mengirimkan data sekolah bisa membutuhkan waktu yang berhari-hari, selain masalah waktu juga pastinya membutuhkan biaya transfortasi yang tidak sedikit. Dengan adanya Dapodik kita bisa mengirimkan data dengan cepat dan praktis tentunya,,,tidak membutuhkan waktu yang lama juga praktis kita mengirimkan data dimana saja,bisa dirumah ataupun di sekolah tempat bekerja.akan tetapi dengan catatan harus ada perlengkapan yang dibutuhkan yaitu laptop dan jaringan internet. Bisa menggunakan modem ataupun jaringan Wifi. Namun dalam kecepatan dan kepraktisan Dapodik disini terdapat kekurangannya,yang saya ketahui dapodik ini cara pengoprasiannya terlalu ribet kadang susah untuk di mengerti.terkadang ketika kita mengisi data harus disave terlebih dahulu bila kita lupa mensave hilang deh semua data yang kita isi dan harus mulai dari awal.kekurangan yang lain juga tidak semua orang bisa mengoprasika komputer apalagi kalo udah ibu-ibu atau bapa-bapa jarang yang bisa komputer.kekurangan selanjutnya yaitu data pendidik bisa saja dipalsukan maksudnya bila ada kasus yang seperti ini ada seorang pegawai PLT atau mantan kepala sekolah yang hanya ingin mendapat Sertifikasi guru dia dengan sengaja memasukan data dirinya dalam dapodik, sementara yang kenyataannya mengajar sehari-hari itu guru honorer. (kasihan banget ya guru honorer di anggap apa sama mantan kepsek yang masih berkuasa.haha... yang capenya siapa yang dapet uangnya siapa kan gak adil banget). Oleh karena itu saya ingin menyarankan solusi dari permasalahan diatas yaitu,dalam pengisian DAPODIK diharapkan dipermudah,,dan jangan terus ganti-ganti versi lah pusing jadinya.Selain itu juga seharusnya ada pengontrolan yang rutin mengenai isi dari data dapodik dan kenyataannya mungkin bisa dari dinas kecamatan ataupun dari dinas kabupaten...kalau terbukti masalahnya kesimpangsiuran datanya tidak sesuai dengan kenyataan bisa dicabut sertifikasi gurunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar